Top
Rabu, 26 Maret 2025 | Edukasi

Modul Ajar Tema Makanan Tradisional ini cocok diajarkan saat anak-anak merayakan lebaran. Modul ajar atau RPP Harian ini dikhususkan untuk siswa PAUD usia 4-6 tahun atau SD kelas 1-3. Mengapa anak-anak perlu mengenal aneka makanan tradisional, khususnya yang sering disajikan di hari Idul Fitri? Ibu Venti Diana Novitasari Meirina Lani Anggapuspa mengatakan bahwa "Mengenalkan makanan tradisional khas sejak dini ke anak-anak bertujuan supaya nantinya mereka mampu melestarikannya sebagai budaya warisan luhur agar tidak hilang ditelan zaman." Selain itu, tentu saja siswa juga diajak untuk makin mencintai budaya Indonesia dan mengenal aneka makanan sehat. Biasanya, makanan tradisional terbuat dari bahan alam serta bahan-bahan yang sehat lainnya. Berikut adalah modul ajarnya: Baca juga: Modul Ajar dan RPPH PAUD - TK, Topik: Makanan Adat - Tema Negaraku Kurikulum Merdeka Belajar A. Kegiatan Pembuka Guru menyapa siswa dengan ramah dan mengajak siswa menceritakan pengalaman mereka saat merayakan Lebaran dengan pertanyaan pemantik: Siapa yang berkunjung ke tempat saudara atau eyang ketik liburan Lebaran? Makanan apa saja yang disajikan saat itu? Makanan tradisional apa yang kalian makan? Guru menunjukkan gambar atau video tentang makanan tradisional, misalnya opor ayam, rendang sapi, sambal goreng ati, ketupat, dan lainnya. Guru mengajak siswa menceritakan tentang makanan tradisional yang dinikmati ketika merayakan Lebaran Baca juga: Modul Ajar PAUD Topik: AKU CINTA BANGSAKU, Sub Topik PERMAINAN TRADISIONAL Indonesia | RPPH Kurmer TK Usia 4-5 Tahun B. Kegiatan Inti Bermain tebak-tebakan dengan media gambarSiswa menunjukkan gambar makanan tradisional dari berbagai daerah dan mengajak siswa untuk menebaknya. Memotong ketupatSiswa secara mandiri memotong ketupat dan membelahnya menjadi beberapa bagian, lalu meletakkannya dalam sebuah piring. Guru membantu menuangkan kuah opor ke dalam piring. Bermain peranDalam permainan drama, siswa memperagakan adegan sebuah keluarga yang sedang merayakan Lebaran. Percakapan sederhana yang diucapkan pemeran bertema makanan tradisional. Membuat ketupat dari pitaSiswa membuat karya berbentuk ketupat dengan bahan pita. Membuat puzzleKumpulkan dan cetak gambar aneka makanan tradisional dari Google Image. Siswa mencetak lalu memotong-motong gambar tersebut menjadi beberapa bagian. Cerita interaktifSiswa mendapatkan aneka gambar bertema lebaran. Siswa menceritakan gambar yang ia dapatkan. Menggambar dan mewarnaiSiswa menggambar dan mewarnai aneka gambar bertema Islami atau Lebaran. Memasak makanan tradisionalSiswa memasak bersama guru aneka makanan tradisional yang mudah dimasak. Makan bersamaSiswa membawa makanan tradisional dari rumah untuk dimakan bersama di sekolah. Baca juga: Modul Ajar & RPPH PAUD / TK Usia 5-6 Tahun, Tema : Kegiatan Asyik Merayakan Lebaran C. Kegiatan Penutup (Refleksi dan Penugasan) Guru bertanya kepada siswa beberapa pertanyaan di bawah ini: Apakah makan tradisional kesukaan kalian? Apa yang kalian pelajari pada pembelajaran ini? Mengapa kita harus bangga dengan makanan tradisional di Indonesia? Mengapa Indonesia memiliki banyak makanan tradisional? SIswa mendapatkan penugasan dari guru, misalnya: Menulis cerita atau menggambar dengan tema makanan tradisional kesukaanku. Pada pembelajaran selanjutnya siswa akan Menceritakan tentang makanan tradisional tersebut. Membuat video pendek tentang makanan tradisional favorit. Membawa makanan tradisional untuk dinikmati bersama. Mewarnai gambar makanan tradisional. Melalui sebuah penelitian yang telah dilakukan, Titi Nurohmah menyimpulkan bahwa: "90% orang tua mengetahui makanan tradisional Sunda, dan 55% di antaranya pernah menyajikannya dalam hidangan sehari-hari.  Penelitian ini menyoroti peran penting orang tua dalam memperkenalkan makanan tradisional Sunda kepada anak-anak sejak dini sebagai upaya pelestarian budaya. Selain menyajikan makanan tradisional dalam hidangan sehari-hari, orang tua juga bisa memperkenalkannya dengan mengajak anak berbelanja makanan tradisional, memasak makanan tradisional bersama, dan lainnya. Baca juga:PANDUAN Praktis Anak dalam KUNJUNGAN KELUARGA saat Lebaran agar Semakin BERMAKNA | Untuk Usia PAUD dan SD Seperti dalam modul ajar di atas, siswa tidak hanya diajak untuk belajar di sekolah. Namun, mereka juga diajak untuk belajar dari rumah bersama orang tua. Semoga dengan kerja sama yang solid, guru dan orang tua bisa melestarikan hasil budaya daerah dengan mengajak siswa belajar dan bermain dengan tema makanan tradisional. MARBEL TK DAN PAUD: Aplikasi belajar anak disajikan dalam tema yang menarik dan lengkap     Sumber Referensi: Venti Diana Novitasari & Meirina Lani Anggapuspa. (2022). Perancangan Buku Ilustrasi Makanan Tradisional Khas Kota Surabaya untuk Anak Usia 9-12 Tahun [1] Titi Nurohmah. (2022). Peran Orang Tua dalam Mengenalkan Makanan Tradisional Sunda pada Anak Usia Dini [2]

Jumat, 21 Februari 2025 | Edukasi

Modul Ajar Bulanan ini dirancang untuk mengenalkan makna bulan Ramadan kepada anak didik di PAUD usia 5-6 tahun. Melalui berbagai kegiatan, anak-anak akan belajar tentang arti Ramadan serta nilai-nilai kebaikan seperti berbagi, sabar, dan bersyukur. Selain itu, modul ini membantu mengembangkan keterampilan sosial dan emosional mereka melalui aktivitas kolaboratif yang menyenangkan dan bermakna. Baca juga:Modul Ajar & RPPH PAUD / TK Usia 1-2 Tahun, Tema: Aktivitas Bermain dan Belajar di Bulan Ramadan Selain aspek pembelajaran moral dan sosial, modul ini juga dirancang untuk melatih keterampilan motorik halus dan kasar anak-anak melalui berbagai aktivitas bertema Ramadan. Dengan pendekatan Kurikulum Deep Learning, kegiatan yang disusun tidak hanya memberikan pengalaman belajar yang mendalam tetapi juga merangsang rasa ingin tahu dan kreativitas anak dalam memahami makna Ramadan secara lebih menyenangkan. Berikut ini adalah rencana kegiatan yang bisa dilakukan oleh anak-anak PAUD dalam 1 bulan atau 4 minggu: Baca juga:Modul Ajar & RPPH PAUD / TK Usia 4-5 Tahun, Tema : Kegiatan Ibadah Bulan Ramadhan - Kurikulum Merdeka Belajar 1. Minggu pertama: Mengenal Ramadan Bercerita: Kisah Ramadan dalam bentuk dongeng sederhana. Permainan: Tebak gambar terkait ibadah Ramadan, misalnya gambar anak beribadah sholat, berbuka puasa, dan lainnya. Kegiatan seni: Membuat hiasan bulan dan bintang dari kertas warna. Eksperimen sederhana: Mengamati perubahan siang dan malam dengan simulasi menggunakan senter dan bola sebagai representasi bumi dan matahari. Bernyanyi bersama: Menyanyikan lagu anak didik bertema Ramadan untuk mengenalkan suasana khas bulan puasa. Drama kegiatan kunjungan: Bermain peran sebagai anggota keluarga yang menyambut Ramadan, seperti berbuka puasa bersama atau membangunkan sahur dengan kentongan. Membuat Kartu Ucapan Ramadan:  Anak didik menghias kartu ucapan dengan gambar dan pesan sederhana untuk diberikan kepada keluarga atau teman sebagai bentuk kegembiraan menyambut Ramadan. Praktik 1 Kebaikan: Anak didik diajak melakukan aksi kebaikan sederhana, seperti berbagi makanan ringan atau memberikan senyuman, untuk mengenalkan makna berbagi di bulan Ramadan. Baca juga:PANDUAN PEMBELAJARAN RAMADHAN 1446 H Berdasarkan Surat Edaran 3 Menteri 2. Minggu kedua: Mari berbagi kebaikan Simulasi: Bermain peran tentang berbagi makanan dengan teman. Kegiatan motorik: Menyusun paket sederhana untuk berbagi. Bercerita: Kisah anak baik hati yang membantu teman. Kegiatan seni: Membuat kartu ucapan Ramadan untuk diberikan kepada teman atau keluarga. Permainan kooperatif: Bermain estafet membawa makanan untuk melatih kerja sama dan kepedulian. Bernyanyi bersama: Menyanyikan lagu bertema kebaikan dan berbagi. Eksperimen sederhana: "Warna yang Menyebar": Anak didik mengamati bagaimana warna dari tinta atau pewarna makanan menyebar di air, sebagai simbol bahwa kebaikan yang kita lakukan juga menyebar ke orang lain Drama pendek: "Kisah Berbagi": Anak didik bermain peran dalam cerita pendek tentang seorang anak yang berbagi dengan teman yang membutuhkan, untuk menanamkan nilai kepedulian dan empati. Baca juga:Modul Ajar 1 Bulan Bertema Ramadan Ceria: RPP Anak TK Usia 4-5 Tahun, 4 Minggu Pembelajaran 3. Minggu ketiga: Saya suka beribadah dan berdoa Simulasi ibadah: Praktik gerakan shalat sederhana dengan cara menyenangkan. Permainan edukatif: Menyusun kartu urutan wudhu untuk mengenalkan tata cara bersuci. Bercerita: Kisah inspiratif tentang anak yang rajin beribadah dan berdoa. Mengenalkan doa-doa pendek: Mengajarkan doa sebelum makan dan tidur. Gerak dan lagu: Bernyanyi dan menari lagu bertema Ramadan. Kegiatan kolase: Membuat gambar masjid dari kertas warna. Drama mini: "Saya Rajin Beribadah": Anak didik bermain peran sebagai tokoh yang rajin beribadah, seperti bangun pagi untuk shalat, berdoa sebelum makan, atau membaca doa sebelum tidur. Eksperimen Cahaya dan Bayangan: Menggunakan senter dan benda berbentuk kubah untuk menunjukkan bayangan masjid, sambil berbicara tentang bagaimana cahaya (ibadah) menerangi hati kita. Baca juga:Contoh Naskah Pidato Guru PAUD Bertema Menyambut Ramadan dengan Ceria 4. Minggu keempat: Festival Ramadan Pawai mini: Anak-anak mengenakan pakaian khas Ramadan. Membuat kartu Lebaran: Kegiatan melatih kreativitas. Berbagi takjil: Simulasi berbagi makanan ringan di lingkungan sekolah. Pertunjukan seni: Anak-anak menampilkan lagu atau drama kecil bertema Ramadan. Lomba hafalan doa pendek: Mengajak anak-anak menghafal dan melafalkan doa sederhana dengan menyenangkan. Buka puasa bersama (simulasi): Mengajarkan tata krama berbuka puasa dengan kegiatan makan bersama di sekolah. Mendekorasi kelas: Anak didik bersama-sama menghias kelas dengan ornamen bulan, bintang, dan kaligrafi sederhana untuk menciptakan suasana Ramadan. Storytelling interaktif: Mendengarkan kisah Ramadan dengan sesi tanya jawab untuk meningkatkan pemahaman dan antusiasme anak-anak. Ada banyak metode belajar dalam kegiatan dengan pendekatan Deep Learning di atas, yaitu bermain sambil belajar, diskusi interaktif, simulasi dan praktik langsung, serta kegiatan seni dan motorik. Metode bermain sambil belajar membantu anak-anak memahami konsep Ramadan dengan cara yang menyenangkan, sementara diskusi interaktif mendorong mereka untuk bertanya dan berbagi pemikiran. Simulasi dan praktik langsung memungkinkan anak-anak merasakan pengalaman nyata, seperti berbagi makanan atau melakukan gerakan ibadah. Selain itu, kegiatan seni dan motorik mendukung perkembangan kreativitas serta keterampilan fisik mereka, menjadikan proses pembelajaran lebih bermakna dan menyenangkan. Marbel TK dan PAUD: Membantu Kembangkan Keterampilan Dasar si Kecil dengan Media Gims   Setiap akhir pembelajaran ada beberapa kegiatan evaluasi yang perlu dilakukan bersama anak didik, yaitu observasi perilaku sosial anak didik untuk melihat perkembangan sikap mereka dalam berbagi, bersabar, dan beribadah. Selain itu, portofolio hasil karya anak dikumpulkan sebagai dokumentasi kreativitas dan keterampilan mereka selama kegiatan berlangsung. Refleksi melalui cerita dan diskusi ringan juga dilakukan agar anak-anak dapat mengungkapkan pengalaman serta pemahaman mereka tentang Ramadan dengan cara yang santai dan menyenangkan. Sumber referensi: 1. Freepik.com. (2024). View photorealistic muslim people with animals prepared eid al adha [1]